Pura-pura Masuk Islam, Pria Ini Gunakan Cara Licik Untuk Hancurkan Bangsa Indonesia

Mungkin nama Snouck Hurgronje sudah tidak asing lagi dalam buku sejarah perjuangan Indonesia, khususnya pada masa penaklukan Aceh oleh kolonial Belanda, berbekal dari pengetahuan dia pasukan Belanda berhasil menguasai Aceh.Ternyata kiprah warga Belanda ini tak hanya tercatat dalam sejarah Serambi Mekah saja, namun jejak dia sampai ke Mekah yang sesungguhnya di Arab Saudi


Jurusan Universitas teologi ini, belajar Islam secara langsung dan melakukan ritual haji dan kehidupan masyarakat di Mekah demi mempelajari Islam seutuhnya. Bahkan dia sempat tinggal di kota suci selama 7 bulan.

Meskipun terbilang singkat namun Hurgronje mengamati setiap aspek kehidupan yang ada di Mekah, lalu dia mencatat dan mempelajari kehidupan masyarakat lokal tersebut.

Selama di Mekah dia disambut baik oleh ulama besar yaitu Waliyul Hijaz, lalu setelah itu ia kembali ke negara asalnya pada tahun 1885, dan mulai menulis laporan mengenai data-data penting dan strategi bagi kepentingan pemerintahan Belanda. Bahkan dia dengan mudah mendapatkan informasi tersebut karena telah dikenal oleh tokoh-tokoh indonesia yang ada di sana, dan mereka menganggapnya sebagai saudara seagama.


Karena Hal inilah, Hurgronje mendapatkan kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan tokoh-tokoh besar yang berada di Aceh, dia sendirilah yang menawarkan diri kepada pemerintahan Belanda untuk ditugaskan di Aceh kala itu Aceh dan Belanda sedang berperang.

Hurgronje sering melakukan surat-menyurat dengan ulama asal Aceh yang berada di Mekkah, halo Dia memutuskan untuk pergi ke Jakarta pada tahun 1889.

Di Indonesia Hurgronje dibantu oleh asisten-asisten yang telah setia kepada pemerintahan Belanda di antara lain yaitu, Sayyid Utsman Yahya Ibn Aqil al Alawi.

Bahkan dalam buku yang berjudul ”Al-Irsyad Mengisi Sejarah Bangsa”, Utsman ini dikenal sebagai seorang yang sangat setia terhadap kolonial Belanda saking setianya dia sampai dianugerahi julukan “Bintang Salib Singa Belanda”.


Bahkan pada 5 Desember 1899 Dia pernah mengisi salah satu khutbah Jumat yang mengandung doa dalam bahasa Arab, untuk kesejahteraan ratu Belanda Wilhelmina. Kemudian di kalangan umat muslim khotbah dan doa itu dikenal dengan sebutan “Khotbah Penjilat ”.

Dalam upaya untuk memadamkan perjuangan umat muslim, usman ini dikenal pula dengan fatwanya yang menyebutkan bahwa jihad itu bukanlah perang melawan orang kafir, melainkan perang untuk melawan hawa nafsunya sendiri.

Selain Utsman, Hurgronje juga dibantu oleh sahabat lamanya ketika dia di Mekah yaitu, Haji Hasan Musthafa, yang diberikan posisi sebagai salah satu penasehat untuk wilayah Jawa Barat. Hurgronje sendiri memegang jabatan yaitu sebagai penasehat resmi pemerintahan Belanda dalam bidang bahasa Timur dan Fiqih Islam.

Misi yang diberikan oleh pemerintahan Belanda terhadap Hurgronje, yaitu untuk membersihkan Aceh. Dari hasil studi yang mendalam Hurgronje menuliskan laporan yang sangat panjang yang berjudul kejahatan-kejahatan Aceh. Laporan inilah yang nantinya menjadikan sebagai acuan dan pedoman dalam kebijakan politik dan militer Belanda untuk menghadapi pasukan Aceh.


Sumber

Share this

Related Posts

Belum ada tanggapan untuk "Pura-pura Masuk Islam, Pria Ini Gunakan Cara Licik Untuk Hancurkan Bangsa Indonesia"

Post a Comment